Sabtu, 20 Oktober 2012

Hunting bersama Anne



Selasa, 16 Oktober 2012 adalah salah satu hari yang paling panjang bagi gue dan Anne. Kami melakukan hunting foto yang bisa di bilang lokasinya tuh berpindah-pindah mulai dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore –7 jam-. Rencananya sih kami ingin pergi ke suatu tempat yang banyak gedung-gedung tuanya, trus di ilalang, trus di sebuah lapangan tapi pas kita nyampe di tempat yang banyak gedung tua nya ternyata di situ tuh banyak banget orang yang lewat, nah gue dan Anne merasa gak terlalu pede untuk pose di tempat itu. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi kesebuah taman yang letaknya gak terlalu jauh dari lokasi gedung tua tersebut. Ternyata, saat kami sampai di sana tamannya tuh gak ramai-ramai banget, jadinya gue dan Anne asik foto-foto disitu.
Sampai kemudian, pas giliran Anne pengen foto eh malah digodain sama tiga orang cowo yang kebetulan lewat mereka bilang, “cie cie cie bergaya” sontak saja Anne langsung narik tangan gue untuk pergi dari tempat itu. Nah, gue nya sendiri cuma bisa ketawa. Tapi, itu gak lama kok setelah mereka pergi, kami tetap melangsungkan hunting foto kami. Sampai gak terasa perut kami berdua kelaparan hahahaha.
Kami pun segera meluncur ke salah satu tempat makanan cepat saji di sekitaran taman itu. Seperti biasa, kami memesan menu andalan kami. Kalo si Anne sih pesan Fish n Fillet and Mocca Float kalo gue pribadi lebih suka yang Chick n Fillet and Mocca Float.Sebelum gue pergi antri di kasirnya buat pesan kami terlebih dahulu cari tempat duduk yang view nya tuh bagus gak hanya sampai di situ, kami pun sempatlah berdebat dikit siapa yang mau pergi ke kasir buat mesan, dan seperti biasa gue lah yang kebagian tugas tersebut.
Sambil menunggu pesananan kami datang, kami masih sempat-sempatnya ber-narsis ria dulu hahahaha, tetap yah namanya juga anak-anak gila foto hahahhaha. Setelah makan kami pun melanjutkan hunting foto ke tempat yang banyak ilalangnya, gue sih sukaaaaaa banget kalo foto tuh yang outdoor banget yah walaupun panas tak mengapa yang penting hasilnya keren dan bagussssssss, tapi sayang Anne gak terlalu suka kalo cuaca tuh lagi panasssss sekali. Lanjutttt
Kami pun pergi menuju ke suatu kawasan sekolah swasta yang kata beberapa orang ilalangnya tuh bagus, karena kami berdua belum pernah kesana makanya kami berdua mengandalkan peta jalanan yang menunjukkan arah ke sana. Kami sempat hampir nyasar soalnya sudah tidak ada petunjuk kemana kami harus jalan lagi, setelah sadar kalo gak bakalan ketemu sekolah itu saya pun putar balik menuju arah yang saya tidak lalui tadi. Ternyata, itulah jalanan menuju sekolah yang kami cari. Kami mencari ilalang di belakang sekolah tersebut dan ternyataaaaaa ilalangnya banyak yang sudah di bakar, di potong itu membuat gue berpikir, udah jauh kesini tapi kok gak bisa hunting foto segala sih. Kami pun memutuskan untuk berkeliling di sekitar perumahan disana dan sampai jalanan mentok pun hasilnya nihil. Dengan berat hati kami pun keluar dari perumahan disana.
Kami pun melihat lihat apakah ada tempat yang bagus untuk berfoto. Dan sampailah kami di tempat itu, kalo ada yang bertanya itu dimana sumpah gue gak tau itu dimana hahahaha. Kami hanya sebentar disana soalnya pas lagi asyik-asyiknya foto eh malah di gangguin lagi sama om-om yang lagi berhenti di bawa pohon, dan coba bayangkan kami tuh di foto tau gak sumpah nyebelinnnnnnnnnnnnn abis. Gue langsung kasih tau Anne kalo kami tuh lagi di foto-foto gak jelas sama tuh om gila ihhhhhh
Kami pun melanjutkan acara hunting foto kami, dan sampailah kami di suatu tempat yang view nya tuh langsung sama lautan. Kami pun berhenti dan langsung melanjutkan hunting foto kami di sana. Cuaca saat itu tuh panasssssssssssss sekali tapi itu tidak membuat gue mundur malah gue yang paling semangat untuk duduk di atas ubin yang panasnya luar biasa yang benar-benar panas. Dan tau gak Anne ikutin jejak gue untuk duduk tuh di ubin hanya dalam hitungan detik dia langsung berdiri dan bilang, “kenapa tidak bilang kalo panas” hahahaha peace Anne
Kami gak terlalu lama juga di sana soalnya kami berdua dehidrasi abis foto-foto hahaha. Kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju sebuah lapangan. Tapi, sesampainya kami disana, gue bingung mesti parkir motor dimana. Jadi, kami memutuskan untuk pergi kerumahnya Anne untu sekalian ganti baju untuk lanjut hunting foto di tempat yang lain.
Setelah sampai di rumahnya Anne, kami gak langsung ganti pakaian malah ngobrol dulu dan ternyata Anne ragu apakah harus pergi apa tidak. Setelah jam menunjukkan pukul 2 siang akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami menuju ke suatu tempat. Kami mencari tempat yang keren buat foto dan sampailah kami di tempat yang banyak ilalang-ilalangnya. Tetapi, Dewi Fortuna sedang tidak memihak kami. Kami baru foto sekitar 5 kali ada sesuatu yang membuat kami takut dan membuat kami memutuskan untuk secepatnya pergi dari situ walaupun foto kami hanya sedikit di tempat itu tapi kami puas. Setelah itupun kami langsung pulang dan tidak singgah kemana-mana lagi.
Sungguh perjalanan yang menyenangkan, penuh pengalaman, dan kejadian-kejadian yang tidak terduga oleh kami pun terjadi dalam satu hari kami hunting foto.

Akhirnya Pindah Juga


Sudah seminggu ini, gue menempati kelas baru di cabang GO di Hasanuddin 49 J. Kelasnya sih bagus sama kayak kelas Exe di Unit Perintis GO dan FYI, semua meja dan kursinya tuhhhhh kerennnnnnnnnn. Gue berasa lagi kembali ke bangku SMA Internasional School loh. Gimana gak? Jumlah meja dan kursinya tuh cuma 20 yang artinya hanya 20 orang yang bisa menempatinya, dan buat suasana belajar tuh jadi enak, nyaman, sepi, gak rebut lagi deh serrrrruuuuuuuu banget.
Dan selama seminggu ini, gue berasa betah banget belajarnya. Sampai-sampai gak sadar jam eh tau taunya sudah bel pulang. FYI lagi yah, bel nya itu bener-bener suaranya bisa bikin orang yang lagi mimpi indah tuh kebangun tau gak saking kencang dan besarnya suara yang di keluarkan bahkan waktu gue sama febi (teman kelas gue) jajan di seberang jalan tempat bimbel gue, suaranya tuh kedengaran loh hehehehe J tapi intinya gue nyaman sama suasana yang sekarang walau kadang-kadang ada bunyi jangkrik saat gue dan teman-teman yang lain lagi belajar di kelas tapi setidaknya gue punya keuntungan, salah satunya rumah gue udah dekat jadi gak perlu bermacet-macet lagi di jalan dan bisa menghabiskan waktu 30-45 menit di jalan, gimana bisa belajar kalo kayak gitu? Pulang pergi tuh jaraknya tuh hampir 16 km, gimana capeknya lengan saat bawa motor dan bagaimana sakitnya betis saat harus mendorong motor saat keadaan macet. Sumpah itulah yang bikin gue gak bisa belajar lagi di rumah untuk ngulang semua pelajaran yang sudah di kasih sama kakak-kakak tentor.
Intinya, Wish me luck dengan kelas baru, pelajaran mudah di serap otak, dan bisa diskusi sama teman-teman yang jago pelajaran lain dan diskusi sama kakak-kakak tentor J

Selasa, 09 Oktober 2012

NAMA

Banyak orang yang percaya bahwa nama adalah sebuah doa. Akhirnya pun, banyak orang tua yang meluangkan waktu dan tenaga untuk mencari dan  memberikan nama yang terbaik untuk anaknya, dengan harapan anaknya akan mencerminkan arti atau makna di balik dari nama tersebut. Tak jarang, yang Muslim memberi anaknya nama-nama Nabi, seperti Muhammad dan Ibrahim untuk memberi aura Islami kepada anaknya. Banyak juga yang menggunakan bahasa sansekerta untuk memperindah sebuah nama. Bahkan, ada juga ibu-ibu yang menamakan anaknya mirip artis favoritnya karena semata-mata ngefans dan ingin anaknya menyamai nasib si artis tersebut. Sejujurnya memang semuanya tergantung kemauan si mama dan papa, kita sebagai anak sepertinya hanya bisa menerima dengan bangga nama apapun yang mereka berikan kepada kita, iya gak? :)
Seperti nama saya, Bilwalidayni yang artinya adalah “patuh kepada kedua orang tua”. Kalian tentu bisa menebak dari arti nama saya bahwa orang tua saya mengambil nama saya dari Al-Quran. Papa saya, ingin sekali memberikan unsur keIslaman pada nama anak agar – paling tidak – anaknya bisa patuh kepada kedua orang tua. Dan sepertinya, keinginan papa saya terkabul. Saya sangat sayang sama kedua orang tua saya :D
Lalu, kenapa kini saya dikenal dengan nama Bily? Sesungguhnya ada cerita yang cukup menarik di balik pemilihan nama saya ini. Sehari-hari, saya memang dipanggil dengan nama Dyni. Dan Ikbal adalah nama papa saya, yang juga digunakan sebagai nama belakang (nama keluarga) saya.
“Bily” ini diberikan oleh teman sebangku saya waktu SMA, karena kebetulan juga dulu ada teman saya yang juga bernama Dini. Awalnya, waktu saya mengetahui akan hal tersebut saya merasa pusing untuk mencari nama panggilan yang sesuai dengan nama lengkap saya “Bilwalidayni”, tetapi akhirnya teman saya memberi saya nama dengan Bily. Sejak itu pun, akhirnya saya lebih dikenal dengan nama Bily. Jadi, terima kasih untuk Ijha yang telah memberikan nama saya ini. :)
Saya sering merasa bahwa nama panggilan saya ini sangatlah mirip dengan nama laki-laki dan sampai sekarang, saya selalu merasa aneh setiap kali saya memperkenalkan nama saya “Bily” kepada orang lain dimana setiap saya memberitahukan di situ ada teman-teman SMA saya. Banyak orang pun akhirnya berusaha untuk memberikan nama singkatan untuk saya. Teman-teman SMA saya ada yang memanggil saya “BilGut” singkatan dari Bily Gutawa -karena mereka tahu saya ngefans sama “Gita Gutawa” dan bahkan mengumpulkan semua informasi tentang “Gita Gutawa”-, ada juga yang memanggil saya dengan nama singkatan saya yang lain “BilBil” -gabungan dari 3 huruf nama pertama saya-, ada juga yang hanya memanggil saya dengan sebutan “Bil”. Teman-teman SMP saya memanggil saya dengan sebutan “Dyni” sama seperti nama saya ketika saya di rumah atau bersama keluarga besar papa dan mama.
Sewaktu saya sekolah nama saya pun berbeda tiap kali di absen oleh guru. Sewaktu saya TK, mungkin mereka masih memanggil nama saya seperti nama dirumah saya, yaitu “Dyni”. Tetapi berbeda halnya sewaktu saya masuk SD di tahun 2000, banyak guru yang memanggil saya dengan nama Bil saat saya di suruh mengerjakan soal yang ada di papan tulis maupun ketika saya di absen. Mungkin nama saya yang bernuansa Arab sangatlah susah untuk di ucapkan. Bahkan terkadang ada guru yang salah mengucapkan nama saya, seperti “Bilwidayni Ikbal”, dan sebagai anak yang masih belum mengerti apa-apa saya pun tidak memprotes akan hal tersebut. Hal ini pun berlanjut sewaktu saya masuk SMP, tiap kali guru mengabsen nama saya, biasanya ada beberapa guru yang tidak bisa menyebutkan nama lengkap saya secara baik dan benar. Sama seperti waktu saya SD, mereka lebih suka memanggil saya dengan nama Bil -kecuali para guru Agama saya yang sangat suka sama nama lengkap saya-. Kisah nama lengkap saya pun masih berlangsung saat saya memasuki bangku SMA, di SMA -Alhamdulliah- nama saya bisa disebutkan dengan baik dan benar oleh guru-gurunya dan tetap nama saya ini sangat disukai oleh beberapa guru dan setiap kali saya berpapasan di koridor sekolah mereka biasanya langsung mengetahui itu saya. Tetapi, tetap masih ada beberapa guru yang memanggil saya dengan sebutan “Bil”.
Ada satu hal yang membuat saya benci ketika saya di panggil dengan nama “Wali”, saya selalu merasa jika di panggil Wali, saya langsung teringat akan Wali Songo dalam penyebaran Agama Islam di Jawa. Nama panggilan saya ini justru diberikan oleh salah seorang guru saya sewaktu SMA, dan tentu saja saya menolak ketika saya di panggil dengan sebutan “Wali”. Jadi, singkat cerita setiap kali beliau mengabsen sebelum nama saya di sebut biasanya saya akan langsung menggangkat tangan kanan saya cepat dan mengatakan “HADIR PAK”.
Kini, di tempat bimbel, saya dikenal dengan nama lain. Saya memilih untuk menggunakan huruf nama depan saya, Bil, karena lebih mudah bagi saya untuk menjawab pertanyaan mereka apabila saya menggunakan nama “Bil”. Banyak juga teman-teman terdekat saya yang lebih suka memanggil saya BilJu (dibanding Bily ataupun Bil) dan mulai membuat singkatan dari bil, wali, lida, dayni, atau ni. Ada juga bahkan sahabat dan keluarga saya yang memanggil saya dyni, bilwa, dan ni.
Dipikir-pikir, banyak juga ya nama panggilan saya. Tapi saya bersyukur karena saya merasa bahwa semua nama panggilan ini adalah tanda sayang mereka pada saya.
Intinya, our name is a gift. Be proud and always be thankful because you’ll be carrying the name for the rest of your life. :)
Apa kalian punya cerita dibalik nama lengkap atau nama panggilan kalian? Coba ceritakan di sini!

Keributan AL 01

Hai hai hai lagi blog. Setelah sekian lama gak posting lagi rasanya tuh kangennnnnnnn bangetttttt. Akhirnya bisa posting lagi di my first blog. Maklum aja baru biasa nge post lagi karena beberapa bulan belakangan ini disibukkan dengan bimbel untuk persiapan SNMPTN 2012 kemarin. Tapi mungkin ini yang namanya bukan rejeki yah, saya nya gak lulus untuk tahun ini, sebagian orang bilang saya menggangur tetapi saya tidak mengganggur soalnya saya saat ini sedang mengikuti bimbel lagi di Ganesha Operation mengambil kelas Alumni yang jadwal bimbelnya itu tiga kali seminggu (Selasa, Kamis dan Sabtu).

Saat ini saya akan menceritakan bagaimana bimbel khusus para Alumni itu bisa menjadi begitu menyenangkan kecuali ada beberapa hal yang bisa buat mood, konsentrasi terganggu saat sedang belajar maupun saat try out. Jumlah siswanya saat ini menurut saya pribadi sudah over, gimana gak jumlahnya sudah sampai 30 orang, gila gak? AC aja udah gak kerasa gimana dinginnya, mau konsentrasi belajar malah gak bisa konsentrasi soalnya kelasnya tuh ributtttttttttttttttttttttttttt banget. You know, biasanya yang ribut malah para cewe yang sibuk bergosip dengan temannya. Ternyata yang malah ribut itu adalah Cowo nya. Bisa dibayangkan gak sih gimana ributnya mereka kalo lagi bahas masalah pertandingan bola, balapan, tanding bola dan lain sebagainya yang berhubungan dengan "DUNIA COWO".

Hal yang paling mengganggu konsentrasi itu saat kita semua sedang melakukan Try Out SNMPTN, ada sepasang sahabat cowo di kelas itu gak pernah berhenti bicara selama Try Out berlangsung, masalah itu mengganggu konsentrasi banget gak sih. Menurut saya, siswa siswi yang ada di kelas khusus Alumni itu harusnya belajar dari pengalaman agar tidak gagal lagi dan memperhatikan pelajaran dengan baik agar kejadian kegagalan itu tidak terulang lagi. Tapi toh mereka tetap aja ribut gak karuan, itukan merugikan orang lain yang mau belajar serius. Kalo gak serius mending gak usah ikut bimbel lagi deh. Sumpah, saya suka emosi kalo lagi belajar maupun try out di kelas, ini 2 orang cowo gak pernah berhenti bicara.