Kamis, 12 Januari 2012

Pengalaman Yang Tak Terlupakan (First Time)

Sebenarnya cerita yang ini sudah pernah di publish oleh teman gue yang sama-sama mengalami kejadian lucu, kejadian yang tak terlupakan lah pokoknya untuk kami berdua (Gue and Dedew). Tapi, di sini gue mencoba mempublishnya sendiri dengan gaya tulisan gue sendiri aja deh :D

Kejadian ini dimulai pada tanggal 16 Desember 2011, sehari sebelum penutupan pendaftaran lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA yang di selenggarakan oleh MYRC FKUH. Kejadiannya bermula saat, kami akan mengikuti lomba KTI, tetapi sebelum mengikuti lomba tersebut masing-masing tim harus melakukan registrasi terlebih dahulu sebelum tanggal 17 Desember 2011. Awalnya, kami bertiga (Anne, Gue and Dedew) pikir kami hanya ngumpulin uang pendaftaran dan yang transfer ke Bank itu bokap-nya mba' Dedew, karena nyokap gue udah gak bisa ke bank hanya sekedar transfer uang buat registrasi saking sibuknya sama urusan kantor. Tapi malang tak dapat di cegah, untung tak dapat di raih, bokap-nya mba' Dedew gak bisa transfer uang itu ke bank gara-gara sibuk. Terjadilah perdebatan singkat antara kami bertiga. Akhirnya di putuskan, gue dan mba' Dedew yang berangkat ke salah satu bank swasta di pusat kota Makassar hanya berdua.

Akhirnya, kami berpisah di parkiran sekolah. Ternyata, gerbang sekolah kami yang di jaga ketat sama bang ian belum dibuka, menggakibatkan gue dan teman-teman sekelas gue yang bawa motor tertahan di parkiran. Di parkiran itu, audy meminjam kertas yang berisi no. rekening bank yang akan kami kirimi uang untuk registrasi keikutsertaan kami dalam lomba. Akhirnya, bel pun berbunyi tepat pukul 11.00. Karena gue yang tiap harinya gak pernah bawa helm cadangan, makanya gue dan mba' pergi ke rumahnya audy untuk pinjam helm nya. Di tengah jalan, gue ngelihat ada penjual pisang epe' yang buat gue ngiler :) akhirnya gue berhenti beli. Setelah beli, gue dan mba' ngelanjutin perjalanan menuju rumahnya Audy.

Ternyata, helmnya audy yang biasa di pakai sama mba' ada di rumahnya hilda. Yang ada hanya helm pembalap yang benar-benar membuat kepala mba' yang kecil tenggelam di dalamnya. Setelah makan pisang epe' dan meminjam helm akhirnya kami pun berangkat menuju bank siang itu juga pukul 11.30 sebelum shalat jum'at :D Awalnya mba' gak mau pakai itu helm, karena berat banget persis helmnya para pembalap Internasional :p Selama perjalanan mba dedew menutup mukanya agar gak ada yang sampai mengenalinya.

Awalnya, gue sempat lupa di mana lokasi bank yang kami maksud, akhirnya kami menemukannya walaupun harus putar untuk mencapai tempat parkirnya :D Kami pun masuk ke dalam bank dengan perasaan gugup. Mungkin karena ini adalah pengalaman pertama kami pergi ke bank sendiri masih menggunakan baju pramuka lagi, dalam keadaan basah karena sempat kehujanaan gara-gara hujan tiba-tiba turun saat kami hampir sampai.

Di depan pintu masuk, kami ketemu dengan pak Satpam. Pak Satpam bertanya kepada kamiada keperluan apa. Dan gue langsung ngejawab, kami ingin transfer uang untuk ikut serta lomba. Kemudian, pak satpam itu bertanya kembali, apakah kami mempunyai atm? dan lagi-lagi kami menjawab tidak ada pak. Pak satpam itu pun menggambilkan kami nomor antrian. Nomor kami adalah A196

Setelah mendapatkan nomor itu, pak satpam itu pun menyuruh kami untuk duduk dan mendengar nomor antrian kami. Waktu kami duduk, nomor antriannya baru di angka A166, kami menunggu sambil mengedarkan pandangan ke sana kemari. Tiba-tiba, pak satpam yang menolong kami itu bertanya apakah kami mempunyai nomor rekeningnya yang tentu saja kami jawab ada, tetapi ketika pak satpam itu mau liat nomor rekening tersebut, gue bertanya sama mba' karna nomor rekening itu ada sama dia. Ketika mba' mencari kertas yang berisi nomor rekening itu di dalam tasnya, ternyata kertas itu hilang. Tidak ada di dalam tas maupun di kantong baju pramuka mba'. Kami panik !!!

Kata pak satpam yang tadi, kami gak bisa kirim uang kalo gak punya nomor rekeningnya. Pak satpam itu pun berlalu dari kami. Gue serta mba' berpikir dimana kertas itu mungkin ada. Kesimpulan yang mendekati adalah di rumahnya audy. Tak lama kemudian kami mulai me-sms audy tapi tidak di balas dan terpaksa harus di telp hpnya, ketika diangkat saat hendak menyebut atas nama siapa telpnya terputus di akibatkan pulsa hp gue habis. mba' pun mulai menelpon audy, dan menyuruhnya untuk me-sms kami no.rekening dan atas nama siapa. Tidak lama kemudian, ada sms masuk dari audy, isinya seperti yang kami minta. :)

Tidak lama kemudian, pak satpam yang tadi kembali bertanya apakah sudah ada no.rekeningnya? dan kami bilang sudah ada. Dan pak satpam itu pun menyuruh kami maju agar lebih mudah jika ingin segera bertransaksi dengan tellernya :) Kami pun maju, memperhatikan semua orang yang rata-rata membawa uang hanya 2 warna saja, biru dan merah. Nyali kami pun seketika ciut, kami takut membuat malu karena semua orang yang datang rata-rata menggunakan amplop. Aku pun menghibur mba' dengan mengatakan kita tuh masih kayak di banding mereka, kalo mereka membawa uang rata-rata 2 lembar doang, tapi kita membawa 4 lembar uang yang berbeda warna. Menanti nomor kami seperti rasa-nya akan naik pidato atau apalah semacamnya :)

Akhirnya, nomor kami pun di panggil, kami pun segera berdiri dan menuju ke Loket nomor 3 :D tidak sampai 1 menit kayaknya kami di sana, setelah itu, uangnya telah terkirim. Kami pun merasa senang dan bahagia. Kami pun segera keluar sambil tertawa karena ini merupakan pengalaman pertama kami yang tak terlupakan :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar